Implementation of Production Sharing Agreements for Agricultural Land in Indonesia

Authors

  • Maria Hutapea Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • D. Krismantoro Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Christian Joe Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.58812/wslhr.v3i01.1606

Keywords:

Product Sharing Agreement, Sharing System, Rice Field Land

Abstract

Production Sharing Agreement is an agreement made between the owner and the cultivator of paddy land. The cultivator is asked by the owner to work or cultivate the owner's paddy field whose object is not the paddy field but something attached to the paddy field such as rice plants. The problem in this study is how the implementation of profit-sharing agreements for paddy fields in Indonesia. The research method used is normative juridical. The data source used is secondary data. The method of data collection is done by means of literature study. Data processing is done by means of descriptive analytics. Based on Law Number 2 of 1960 concerning Production Sharing Agreements that in Indonesia it is required that the production sharing agreement must be made by the owner witnessed by two witnesses, each from the landowner and cultivator. In reality, production sharing agreements made by the Indonesian people are still based on customary law so that the agreement is only done orally, not made before the village head and not witnessed by witnesses.

References

A.P Parlindungan, 1991, Landreform Indonesia, Mandar Maju, Bandung

A.P Parlindungan, 1991, Undang-Undang Bagi Hasil Di Indonesia, Mandar Maju, Bandung

Boedi Harsono, 1997, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaan,Djambatan, Jakarta

Boedi Harsono, 1999, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang- Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaan, Djambatan, Jakarta

Erviana, 2005, Tesis Program Pascasarjana, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang “ Pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah pertanian di kabupaten ogan komering ilir propinsi sumatera selatan”

H, Arba, 2018, Hukum Agraria Indonesia, Edisi Kelima, Sinar Grafika, Jakarta Timur

Hidup Iko, 2008, Tesis Program Pascasarjana, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang “Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian Di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

Hilman Hadikusuma, 1990, Hukum Perjanjian Adat, Citra Aditya Bakti, Bandung

Julia Sari, 2021, Skripsi, “Efektifitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian Di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat”

Muhamad Alif, “ Perjanjian Bagi hasil tanah pertanian menurut undang-undang nomor 2 tahun 1960 di kecamatan soyo jaya kabupaten morowali”, “Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, Vol.3, No. 2, 2015.

Muhammad Alief , Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 2, Volume 3, 2015.

Ria Ayu Novita, Agung Basuki Prasetyo, Suparno, “Efektifitas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian (Tanah Kering) Di Desa Bringin, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo”, Jurnal Diponegoro Law Journal, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Vol 6, No. 2, 2017.

Saragih Djaren, 1984, Pengantar Hukum Adat Indonesia, Tarsito, Bandung.

Laws and Regulations

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1980 Tentang Pedoman Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Perjanjian Bagi Hasil

Downloads

Published

2025-01-17

How to Cite

Hutapea, M., Krismantoro, D., & Joe, C. (2025). Implementation of Production Sharing Agreements for Agricultural Land in Indonesia. West Science Law and Human Rights, 3(01), 9–18. https://doi.org/10.58812/wslhr.v3i01.1606